SEJARAH DETASEMEN B
PELOPOR
1.
Relokasi Kompi 2 Yon “A” Satbrimob Daerah Kaltim ke Samarinda
Pada Tahun 1998 realisasi validasi Satuan Brimob Daerah Kaltim dari tipe “C” ke
tipe “B” dilaksanakan oleh Dansat Brimobda Kaltim LETKOL POL Drs. H.
MERDEKANSYAH. Berdasarkan Surat Keputusan Kapolda Kaltim No Pol : Kep/88/V/1998
tanggal 4 Mei 1998 tentang pembentukan Kompi Samarinda Satbrimobda Kaltim yang
berkedudukan di Samarinda Seberang, maka realisasi relokasi Kompi 2 Yon “A”
Satbrimob Daerah Kaltim ke Samarinda dilaksanakan.
Untuk
menjaga stabilitas Kamtibmas di wilayah hukum Ibu kota Samarinda, maka Personil
Kompi 2 Yon “A” Satbrimobda Kaltim secara bertahap digeser ke Mako Kompi Brimob
Samarinda yaitu pada akhir Desember 1998 (10 personil), Mei 1999 (30 Personil),
Maret 2000 (30 Personil) Bintara remaja Brimob dan pada Nopember 2000 digeser
30 Personil Bintara dan Tamtama Remaja Brimob sehingga Kompi Brimob Samarinda
berjumlah 130 personil dan sebagai Komandan Kompi adalah LETTU POL PAULUS
WARSINO. Dengan adanya pergeseran personil ini maka terlaksanalah Kompi 2 Yon
“A” Satbrimobda Kaltim direlokasi dan berkedudukan di Samarinda Seberang.
2.
Pembentukan Batalyon B Fudut Luk Matu
Tahun 2000
dilaksanakan Validasi Polda Kaltim dari status Tipe “B” menjadi Tipe “A”, maka
status Satbrimobda Kaltim juga divalidasi dari Tipe “B” menjadi Tipe “A” termasuk
pangkat pejabat Dansat Brimob divalidasi dari pangkat Superintendent menjadi
berpangkat Komisaris Besar Polisi. Tanggal 16 Nopember 2000 serah terima
Jabatan Dansat Brimob Daerah Kaltim dari pejabat lama SUPERINTENDENT Drs. ROBBY
KALIGIS Kepada pejabat baru KOMBES POL Drs. DAHMAN PRIYATNA, SH.
Tahun 2001 Dansatbrimobda Kaltim KOMBES POL Drs. DAHMAN
PRIYATNA, SH melaksanakan realisasi validasi Satbrimobda Kaltim dari status
tipe “B” menjadi status Tipe “A” dan membentuk 3 Batalyon yaitu Batalyon “A”,
Batalyon “B” dan Batalyon “C” Satbrimobda Kaltim. Batalyon “B” berkedudukan di
Kota Samarinda dengan Lambang Tunggul “FUDUT LUK MATU” bermakna “PERBUATAN YANG
BAIK” dan gambar lambangnya adalah “IKAN PESUT” (Ikan Lumba – lumba air tawar
yang hidup di Sungai Mahakam), Batalyon “B” Fudut Luk Matu selanjutnya
disingkat Yon B/FLM. Kompi 2 Yon “A” Satbrimobda Kaltim yang berkedudukan di
Samarinda Seberang dilebur menjadi Kompi 1 dan Kompi 2 Batalyon “B” Fudut Luk
Matu Satbrimobda Kaltim dengan Komandan Batalyon KOMPOL Drs. M. SIDIQ PRABOWO.
Tahun 2001 menerima 16 personil dari Satbrimobda Kaltim.
Bulan Agustus 2002 Dansat Brimobda Kaltim KOMBES POL Drs. ARIE
SULISTIYO mendapat kepercayaan melaksanakan tugas BKO di Polda NAD maka Danyon
B/FLM KOMPOL Drs. M. SIDIQ PRABOWO mendapat perintah tugas sebagai WS. Dansat
Brimobda Kaltim dan jabatan Danyon B/FLM sementara dipercayakan kepada
Kapuskodalops Polresta Samarinda KOMPOL GATOT, S.IK dan sebagai Wadanyon B/FLM
AKP TORY KRISTIANTO, S.IK.
3.
Liquidasi Batalyon B/FLM menjadi Kompi 5 dan 6 Pelopor
Tahun 2003 Satuan
Brimob Daerah Kaltim yang terdiri dari 3 Batalyon di liquidasi menjadi 8 Kompi
Pelopor. Kompi 5 dan 6 Pelopor Satbrimobda Kaltim berkedudukan di Kota
Samarinda dengan wilayah penugasan Kabupaten Kota Samarinda, Kabupaten Kota
Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai
Barat.
Disamping
dilaksanakan liquidasi 3 Batalyon di Satbrimob Daerah Kaltim juga dilaksanakan
restrukturisasi sebutan nama Kesatuan dan Pimpinan Kesatuan yaitu Satuan Brimob
Daerah Kaltim menjadi Satuan Brimob Polda Kaltim dan Komandan Satuan Brimob
Daerah Kaltim (DANSAT) menjadi Kepala Satuan Brimob Polda Kaltim (KASAT). Pada
tahun yang sama juga Pimpinan Satuan Brimob diserahterimakan dari pejabat lama
Dansat Brimob Daerah Kaltim KOMBES POL. Drs. ARIE SULISTYO kepada pejabat baru
Kasat Brimob Polda Kaltim AKBP DrS. ARIF WACHYUNADI.
Untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam pelaksanaan tugas di lapangan
maka atas kebijaksanaan Kasat Brimob Polda Kaltim dibentuklah Perwira
Koordinator (Pakor) yang dijabat oleh seorang Perwira berpangkat Pamen dan yang
menjadi Pakor pertama di Kompi 5 dan 6 Pelopor adalah KOMPOL Drs. M. SIDIQ
PRABOWO sampai dengan tahun 2004. Selanjutnya periode tahun 2004 sampai dengan
2007 Pakor dijabat oleh KOMPOL TORY KRISTIANTO, S.IK dan periode tahun 2007
sampai dengan 2008 Pakor dijabat oleh KOMPOL ASEP SAEPUDDIN, S.IK.
4. Relokasi Kompi 4
Pelopor ke Samarinda
Perubahan dan perkembangan reformasi birokrasi serta pelaksanaan Undang-undang
HAM berakibat timbulnya banyak kegiatan unras massa baik damai maupun anarkis
dengan berbagai tuntutan. Menghadapi situasi kontijensi seperti ini dibutuhkan
kecepatan bergerak dan jumlah personil yang besar untuk menanggulangi,
mengawal, mengamankan dan memulihkan situasi kamtibmas. Tingginya tugas
operasional
5. Wilayah penugasan yang
menjadi tanggung jawab kompi 5 dan 6 Pelopor dengan jumlah personil yang minim
dan terbatas maka Kasat Brimob Polda Kaltim KOMBES POL. Drs. HANDONO WARIH
mengambil kebijakan melaksanakan realisasi relokasi Kompi 4 Pelopor dari
Balikpapan ke Samarinda sehingga di Mako Brimob Samarinda menjadi 3 Kompi Pelopor.
Pada tanggal 22 Desember 2008 pejabat Danki 4 Pelopor AKP MUJIANTO, S.IK,
pejabat Danki 5 Pelopor AKP ESTY S NUGROHO, S.IK dan pejabat Wadanki 6 Pelopor
IPDA PAULUS KABELEN dikukuhkan oleh Kasat Brimob Polda Kaltim KOMBES POL. Drs.
HANDONO WARIH berdasarkan Surat Perintah Kasat Brimob Polda Kaltim No. Pol :
Sprin/1134/XII/2008 tanggal 22 Desember 2008 tentang realisasi relokasi Kompi 4
Pelopor dan pengukuhan pejabat Kompi 4, 5 dan 6 Pelopor Satbrimob Polda Kaltim
di Samarinda.
Agar pelaksanaan tugas
operasional terarah, cepat dan tepat sasaran maka Kebijakan Kasat Brimob Polda
Kaltim mengangkat Seorang Liasion Officer sebagai Perwira Penghubung (Pabung)
untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas operasional yang
dilaksanakan oleh Kompi 4, 5 dan 6 Pelopor. Sehingga pada bulan Februari 2009
KOMPOL ROBBY M SAMBAN, S.IK diangkat dan diperintahkan menjadi Pabung pertama
Kompi 4, 5 dan 6 Pelopor.
6.
Pembentukan Detasemen B Pelopor
PROFIL DETASEMEN B
PELOPOR
1. GEOGRAFIS
a) LUAS : 5 Ha
Sesuai Surat Nomor : 593/827/BP.III.98
tanah milik Pemda Tingkat I yang dipinjamkan pada tanggal 28
Juni 1998
b) Batas Wilayah
Utara = JL. SULTAN HASANUDDIN
Timur = PEMAKAMAN
Barat = PDAM
Selatan = TANAH KOSONG
Detasemen B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim
di kukuhkan pada tanggal 31 Januari 2011 berdasarkan Sprin Kasat Brimob Polda
Kaltim Nomor : Sprin/42/I/2012. Yang beranggotakan 217 Personil Detasemen B
Pelopor dan 11 Personil Subden 3 Detasemen Gegana yang di pimpin oleh Komisaris
Polisi Dearystone MHR Supit, S.IK. Detasemen B Pelopor terdiri dari 4 Subden
yang mana masing masing Subden dipimpin oleh seorang Perwira, diantaranya: Iptu
Poltak YP Simbolon sebagai Kasubden 1 Pelopor, Iptu Jenny CH Sumanti, S.Sos
sebagai Kasubden 2 Pelopor, Iptu Paulus Kabelen sebagai Kasubden 3 dan Ipda
Suyoto sebagai Wakasubden 4 Pelopor. Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari
Kepala Detasemen dibantu oleh beberapa Staf diantaranya Pa Urtu yang
bertanggung jawab terhadap surat menyurat, Plh. Pasi Ops yang bertanggung jawab
terhadap kegiatan Operasional sehari-hari Detasemen B Pelopor, Plh. Pasi Min
yang bertanggung jawab terhadap administrasi personil Detasemen B Pelopor, Plh.
Pasi Sarpras yang bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana dinas dalam
mendukung tugas yang dibebankan kepada
Detasemen B Pelopor.
Personil Detasemen B yang telah menikah
sebanyak 198 Personil dan 29 Personil masih bujang. Dari 228 Personil, sebanyak
127 Personil tinggal didalam asrama dan yang diluar asrama 101 personil.
·
INFRASTRUKTUR
Detasemen B Pelopor
telah banyak mengalami perubahan diantaranya infrastruktur bangunan dan jalan
di dalam asrama yang kini sudah lebih baik. Pada asrama untuk personil yang
sudah berkeluarga sebanyak 49 Unit, 3 Barak Bujang serta 2 Barak yang sudah
dirombak menjadi barak keluarga dan dihuni oleh 24 Kepala Keluarga. Dimulai
pada tahun 2011 pembangunan rumah dinas ditingkatkan yaitu tipe 48 sebanyak 6
unit,dan tipe 45 sebanyak 15. unit.
Tidak berhenti disitu
saja Kepala Detasemen B Pelopor Kompol Dearystone MHR Supit, S.ik sedang
melaksanakan pengawasan pembangunan 20 Unit Rumah tipe 48 yang sedang dalam
proses, Pembangunan terjadi juga pada iinfrastruktur lain seperti pembangunan Aula,
TK, Pemugaran Masjid, dan perluasan garasi kendaraan dinas. Untuk kenyamanan
tugas jaga Kesatrian Penjagaan Brimob pun tak luput dari pemugaran termasuk
taman dan Lapangan Apel.
Untuk memelihara
kemampuan utama personil, sarana latihan pun dipenuhi diantaranya Lapangan
Tembak, dan aula sebagai tempat penyampaian Teori Latihan. Untuk memelihara
kebugaran jasmani personil Detasemen B Pelopor sarana olahraga juga disiapkan
diantaranya Lapangan Sepak Bola dan bola Volly
·
ARTI LAMBANG TUNGGUL
DETASEMEN B PELOPOR
Pada tahun 2011 berdasarkan Keputusan Kapolda
Kaltim nomor : KEP/69/II/2011 tanggal 11 Februari 2011 tentang arti lambang
kesatuan tunggul Detasemen – Detasemen Satbrimob Polda kaltim, maka ditetapkan
nama tunggul Detasemen Satbrimob Polda Kaltim adalah sebagai berikut
Adapun bentuk, Ukuran , nama dan arti tunggul
Detasemen B Pelopor Satbrimob Polda Kaltim adalah sebagai berikut :
Tunggul Detasemen B Pelopor Satbrimob Polda
Kaltim adalah “INDERA KARYA SAKTI ”
ü Bentuk
Sisi kiri Tunggul
berisi lambang Dhuaja Satbrimob Polda Kaltim
ü Warna
Perisai berwarna
kuning dengan garis tepi berwarna merah
ü Gambar
Burung Isit Madu
melambangkan kecerdasan dan kemampuan mendeteksi sesuatu yang akan terjadi,
memiliki kemampuan terbang untuk menghisap madu dengan waktu yang cukup lama
dan tetap stabil, fokus pada satu titik, melambangkan kekuatan dan kesaktian
yang dapat bermanfaat bagi sesama.
ü Bulu ekor
berjumlah 8 yang
melambangkan 8 penjuru angina
ü Bulu Sayap
ü berjumlah 14 dan 11
yang melambangkan tanggal dan bulan terbentuknya KorpS Brimob
“ INDERA KARYA SAKTI “ mempunyai arti bahwa
sebagai insan bhayangkara sejati, setiap anggota Brimob Detasemen B senantiasa
bekerja secara maksimal tanpa mengenal lelah dan tanpa pamrih untuk mengabdikan
diri kepada masyarakat, serta mampu untuk mendeteksi secara dini kemungkinan
munculnya gangguan kamtibmas, sehingga dapat dilakukan tindakan antisipatif
dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme guna melindungi keselamatan jiwa
raga, harta benda, dan hak asasi manusia, sebagaimana tekad yang tertuang dalam
motto pengabdian “ JIWA RAGAKU DEMI KEMANUSIAAN “.